Imunisasi adalah salah satu langkah kesehatan yang paling penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen (virus atau bakteri) yang bisa menyebabkan penyakit. Dengan memberikan imunisasi pada anak sejak dini, kita tidak hanya melindungi mereka dari infeksi yang berpotensi fatal, tetapi juga membantu melindungi masyarakat secara luas dengan menciptakan kekebalan kelompok.
Berikut ini adalah beberapa jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada anak di Indonesia, sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan WHO.
1. BCG (Bacillus Calmette-Guérin) – Melawan Tuberkulosis (TBC)
Usia pemberian: Saat bayi baru lahir, sebelum usia 3 bulan.
Vaksin BCG diberikan untuk melindungi anak dari tuberkulosis (TBC), terutama bentuk TBC berat seperti meningitis TBC dan TBC paru. TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru-paru dan organ lainnya. Penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, dan pemberian vaksin BCG pada bayi sangat penting untuk melindungi mereka dari infeksi di kemudian hari.
2. Hepatitis B – Melawan Infeksi Hati
Usia pemberian: Diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, kemudian diikuti dengan dosis lanjutan.
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit hati kronis, sirosis, atau kanker hati di masa depan. Vaksin ini diberikan segera setelah lahir untuk melindungi bayi dari risiko infeksi, terutama jika sang ibu merupakan pembawa virus Hepatitis B.
3. Polio – Melawan Poliomyelitis
Usia pemberian: Usia 0, 2, 3, dan 4 bulan (vaksin oral polio) serta pada usia 4 bulan dan 18 bulan (vaksin IPV, suntik polio).
Polio adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen. Vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio inaktif (IPV) diberikan untuk mencegah anak terinfeksi virus polio, yang meskipun langka, tetap berisiko tinggi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
4. DPT-HB-Hib – Melawan Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, dan Hib
Usia pemberian: Usia 2, 3, dan 4 bulan, dengan booster pada usia 18 bulan.
Vaksin kombinasi ini melindungi anak dari lima penyakit serius sekaligus, yaitu:
- Difteri: Infeksi bakteri yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada saluran pernapasan dan sistem saraf.
- Pertusis (batuk rejan): Penyakit yang sangat menular yang menyebabkan batuk parah, terutama berbahaya bagi bayi.
- Tetanus: Infeksi yang bisa terjadi jika bakteri masuk melalui luka dan menyebabkan kekakuan otot yang parah.
- Hepatitis B: Penyakit yang menyerang hati, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
- Haemophilus influenzae tipe B (Hib): Penyebab utama radang otak (meningitis) dan infeksi serius lainnya pada anak-anak.
Vaksin ini penting karena melindungi anak dari berbagai penyakit serius yang berpotensi mengancam nyawa.
5. MR (Measles-Rubella) – Melawan Campak dan Rubella
Usia pemberian: Usia 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun.
Vaksin MR berguna untuk melindungi anak dari campak (measles) dan rubella (campak Jerman). Kedua penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak. Campak dapat menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak (ensefalitis), sedangkan rubella sangat berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang lahir.
6. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) – Melawan Infeksi Pneumokokus
Usia pemberian: Usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan booster pada usia 12-15 bulan.
Vaksin PCV melindungi anak dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah penyakit pneumokokus yang bisa berakibat fatal, terutama pada bayi dan anak-anak.
7. Rotavirus – Melawan Diare Akibat Rotavirus
Usia pemberian: Usia 2, 4, dan 6 bulan (sesuai jenis vaksin).
Rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia. Diare oleh rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi parah yang berpotensi mengancam nyawa jika tidak tertangani dengan cepat. Vaksin rotavirus membantu melindungi anak dari penyakit diare yang parah ini.
8. Influenza – Melawan Flu Musiman
Usia pemberian: Setiap tahun, mulai usia 6 bulan.
Vaksin influenza perlu setiap tahun untuk melindungi anak dari infeksi virus flu musiman. Flu bisa menyebabkan komplikasi serius pada anak-anak, terutama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti asma atau gangguan pernapasan. Vaksin ini juga membantu mencegah penyebaran flu di masyarakat.
9. Japanese Encephalitis (JE) – Melawan Ensefalitis Jepang
Usia pemberian: Usia 9 bulan di wilayah endemik.
Vaksin Japanese Encephalitis direkomendasikan di daerah yang berisiko tinggi terkena penyakit ini, terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur. Penyakit ini penyebabnya oleh virus melalui gigitan nyamuk dan dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis) yang serius, bahkan kematian.
10. HPV (Human Papillomavirus) – Melawan Kanker Serviks
Usia pemberian: Anak perempuan usia 10-12 tahun.
Vaksin HPV berguna untuk melindungi anak perempuan dari infeksi human papillomavirus, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Pemberian vaksin ini sebaiknya sebelum anak perempuan memasuki usia remaja, karena paling efektif jika sebelum terpapar virus HPV melalui hubungan seksual.
Kesimpulan
Imunisasi merupakan langkah penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit menular yang berbahaya. Pemberian vaksin sesuai jadwal tidak hanya melindungi kesehatan anak secara individu, tetapi juga berkontribusi terhadap kekebalan kelompok, yang penting untuk melindungi masyarakat luas. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan imunisasi lengkap dan tepat waktu sesuai dengan rekomendasi yang berlaku.
Dengan mematuhi jadwal imunisasi, orang tua dapat memberikan perlindungan optimal bagi kesehatan anak dan membantu mengurangi penyebaran penyakit yang bisa tercegah melalui vaksin.